Tag Archive | gps

Review ASUS Fonepad K004

Tak sengaja nemu Asus Fonepad K004 (ME371MG). Varian ini sebelumnya tidak saya temukan di beberapa toko online yang saya jelajahi. Akhirnya naksir langsung tebus seharga1,83 jt. Padahal tadinya cuma cari adaptor untuk netbook, untung tokonya lebaran.
image

Memang perlu jeli dalam memilih karena Asus mengeluarkan banyak varian yang semuanya disebut Fonepad. Yang selama ini ditawarkan di berbagai lapak online itu belum IPS tapi dual Sim, harga 1.45 jt. Tanya spg di real life ternyata ada juga yang cuma wifi dengan harga absurd, lebih dari 3 jt.

Setelah pakai 3 hari+, hasilnya puas. Barangnya sesuai harga, murah meriah bahagia.

Touch screennya betulan multi touch sampai 10 jari sekaligus, untuk buka klikbca mobile yang menunya mikroskopik terkutuk dan tak boleh dizoom itu tetap nyaman. Biasanya perlu usaha pakai kelingking, sekarang pakai jempol pun tetap akurat. Tampilan layar juga udah nyaman dilihat, konon karena IPS memang bisa dilihat dari sudut lebih luas.

image

GPS mantap sensitif, dari dalam rumah atau mobil berkaca film lebay pun bisa cepat locking (lebih cepat dibanding samsung Galaxy mini dan Nexus 7 wifi). Sudah mampu terima data dari jaringan Glonass , walau di area sini hanya terlihat 4 satelit komunis. Baru nyala saja akurasi sudah 50m, tak perlu bingung lama untuk tahu kita sedang di mana.

image

Baterai puas, asal tidak disiksa game berat bisa awet seharian fesbuk dan e-mail (koneksi wifi, entah kalau hsdpa).

image

Aplikasi sampah yang ditempelkan pabrik masih dalam batas kesabaran. Beberapa malah keren dan berguna. Setelah ditambahi semua aplikasi yang saya butuhkan, RAM 1GB tersisa 60MB tanpa ada peringatan low memory, storage masih sisa 2GB. Jadi sementara ini belum merasa perlu beli memori tambahan… Dan baru kali ini saya pakai Android tanpa kebelet ngeroot.

image

Kamera depan lumayanan, belakang auto fokus dengan kualitas yang menurut saya sudah ok walau tanpa mega pixel bombastis dan lampu blitz. Kucing malas itu dipotret tengah malam mengandalkan cahaya lampu.

Skor Antutu memang bikin minder. Tapi kinerja di alam nyata memuaskan, responsif, mulus nyaris tanpa lag.

image

Sayang tak sempurna, ada juga jeleknya: Fisik tidak rapi di bagian tutup sim card yang merangkap sebagai antena 3G. Dari belakang jadi kelihatan murahan, cacat salah desain. Untuk yang sayang gengsi wajib ditutup softcase. Sim juga ukuran mikro, terpaksa kartu AS saya dipotong, pasti susah kalau mau dipasang balik ke hp lama. Dan belum ketahuan caranya bisa pasang BBM di benda ini.

TLDR: Tak sampai 2 juta sudah dapat tablet yang bisa dipakai telpon dan sms, bergaransi setahun dari pabrikan Asus. Bisa nonton floating video sambil chat dll secara bersamaan. Dapat Chip GPS sensitif, pasangi aplikasi gratisan macam Osmand atau Waze saja sudah menjauhkan kita dari kesesatan yang nyata. Layar IPSnya nyaman untuk kita pakai untuk baca buku, GPU nya juga lumayan untuk game dan nonton video.

* Ditulis dengan WordPress for Android di Asus Fonepad K004, oleh seorang newbie yang bertahun-tahun menggunakan Galaxy Mini sebulan pakai Nexus 7 dan sempat colak-colek beberapa Android canggih buatan para pabrikan baru.

Memanjat Antena Parabola

Jadi tadi emak mengeluh, tiap malam atau tiap kali hujan, TVnya nyaris tak berfungsi. Stasiun favoritnya berubah jadi layar biru. Banyak stasiun tak tertangkap lagi.

Saya sebenarnya malah bersyukur. TV yang seringnya menampilkan program sampah itu sebaiknya dijual saja sekalian. Tapi ya tetap saya periksa.

Perkabelan dan koneksi oke. Kotak entahapanamanya juga tampak baik tanpa bau hangus. Lalu saya urut sampai belakang. Ternyata parabola telah berubah jadi tampah yang penuh dengan rontokan daun pohon sekitar.

Apa hubungannya daun dengan sinyal? Bukankah daun tembus sinyal? Iya mudah kalau kering kerontang. Tapi saat basah, itu daun jadi lebih sulit ditembus. Makin sulit kalau daunnya berlapis-lapis.

Saya pernah nyasar agak parah sewaktu masuk belantara pohon karet setelah hujan. Walau langit sangat bening, GPS yang mestinya jadi penyelamat malah gagal locking karena sebab serupa, terhalang daun basah yang rimbun. Padahal waktu panas terik mudah saja akurat sampai 5 meter. Ah, ini tentu sok tahu saya saja otak atik gatuk, supaya tampak pintar. Padahal belum googling penjelasannya.

Jadi saya pun manjat-manjat, berbekal sapu lidi menyingkirkan semua kotoran itu. Badan dipaksa bergerak ke berbagai postur yang tak biasa demi terlaksananya misi sambil menghindari pecahan kaca dan tanpa terjatuh. Paha harus diangkat-angkat sampai menggencet perut yang usianya sudah tiga puluhan. Tangan harus menggelantung sambil akrobat membersihkan, sedemikian rupa agar semua selamat termasuk parabolanya.

Baru separuh bersih, sudah terdengar teriakan bahwa teori saya terbukti benar. TV mulai berfungsi kembali. Saya yang mulai diserang malas jadi semangat lagi.

Selesainya badan lumayan berkeringat. Otot yang tersiksa tampak mekar dan saya merasa lebih muda beberapa tahun :)

Gila ya, padahal cuma mau cerita kalau tv ngeblank, cek antena. Tapi panjang sekali ceritanya. 

Sekian. Ini sebenarnya sambil mencoba aplikasi wordpress untuk android di tablet pinjaman dari mbak seksi kecamatan sebelah. Ternyata asik banget, saya nulis cuma pakai dua jempol aja bisa terlalu panjang begini. Semoga yang baca tidak (terlalu) menyesal :p

Btw, sekarang saya agak menyesal. Polusi dari sinetron dan tv sekelas TV One akan kembali meracuni rumah, untung saja tak lagi ditambah YKS.

Sebaiknya saya segera pulang ke Bogor.