Tag Archive | sound meter

Dukung Penertiban Rumah Ibadah

Masih ingat kasus GKI Yasmin? Itu lho Gereja yang dilarang oleh Diani Budiarto sang hyang walikota Bogor.

Sampai kemarin juga masih bermasalah. Sepertinya memang akan dibiarkan berlarut-larut karena Bapak chubby nan tak tegas dari Cikeas tidak tampak bakal melakukan sesuatu yang keras. Mungkin beliau mencontoh prilaku Tuhan yang gemar membiarkan konflik, tidak pernah turun menengahi, terutama ketika semua pihak yang bertikai sama-sama mengatasnamakan namaNya.

Dan konflik sejenis pasti akan terus berulang selama aturannya tidak jelas.

Menurut saya, harus segera dibuat peraturan yang tegas dan jelas serta keras untuk menertibkan rumah-rumah ibadah. Tidak terbatas pada gereja, tapi juga terhadap masjid dan rumah-rumah ibadah dari agama dan sekte apapun. Terhaadp semuanya tanpa pandang bulu.

Harus diatur jarak yang aman dari pemukiman/peradaban, terutama soal berapa besar gangguan yang boleh ditimpakan pada lingkungan sekitar.

Misalnya urusan parkir, mungkin punglinya menyenangkan tukang parkir liar, tapi separah apa kemacetan yang dihasilkan? Harus diatur supaya tidak jadi ajang pamer mobil mewah yang diparkir sampai ketengah jalan.

Juga masalah polusi suara. Sebagian besar umat mungkin yakin bahwa semakin keras kita berdoa maka bakal semakin didengar Tuhan. Tapi kegiatan doa harus diatur agar tidak mengganggu ketenangan atau bahkan merusak kesehatan organ pendengaran warga sekitar.

Dengarkan doaku, Lah!!!

Khusus untuk polusi suara dari rumah ibadah, saya termasuk salah satu korbannya. Kebetulan dibeberapa tempat dimana saya numpang tidur selalu dekat rumah ibadah yang jamaahnya rajin sekali berdoa pakai pengeras suara yang disetel sekeras-kerasnya.

Dari jarak kira-kira setengah kilo meter lebih, menggunakan aplikasi Sound Meter, saya coba ukur berapa desibel polusi suara yang dipancarkan. Ternyata radiasi yang diterima masih lebih dari 70dB. Seorang ibu bahkan dapat berdoa dengan kekuatan lebih dari 80dB nonstop selama lebih dari satu menit. Dan biasanya, acara doa berlangsung lebih dari 2 (dua) jam!!! Betapa sangat amat tidak nyaman di telinga. Bayangkan jika di sekitar rumah ibadah ada warga yang  sakit gigi atau kanker darah dan sangat butuh beristirahat.

Jika punya akses ke gadget ber-Android, cobalah Anda install aplikasi yang dibutuhkan, lalu ukur berapa kekuatan doa yang dipancarkan rumah ibadah sekitar Anda. Semoga nanti bisa kita jadikan masukkan untuk Pak Dian yang sedang bersemangat menertibkan rumah-rumah ibadah. Jika perlu, kita ajukan juga datanya ke DPR plus media mainstream agar dapat segera ditindaklanjuti dan dipublikasi secara nasional.

Yuk, mari kita dukung penertiban rumah-rumah ibadah yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan umat manusia.

Link terkait:

– – – – – – –

Btw, gambar ilustrasi dicomot dari Weasel Zippers