Tag Archive | disintegrasi

Dakwah Jumat: 4 Penyebab Rumah Ibadah jadi KORUP

Tadinya saya ingin menulis tentang langkah berani para anggota dewan perwakilan yang mulai ngeblog. Tapi karena blog mereka masih saja kosong (sekosong apa hayo?), maka saya yang religius, berbau agama dan memancarkan cahaya iman ini memilih topik lain yang lebih bermanfaat untuk umat di hari jumat. Sebuah dakwah.

Dan inilah dakwah Jumat kali ini: Baca Selengkapnya..

Beda tingkat Pemahaman

Seperti halnya tubuh, pemahaman pikiran tentang segala hal juga terus tumbuh.

Contoh…

  1. Pada awalnya kita begitu lugu dan polos. Bisa berteman dan beramah tamah dengan semua orang, tanpa peduli latar belakangnya.
  2. Setelah mendapat pendidikan agama kita mulai berkembang, bisa memilah mana teman yang kafir, mana yang seiman. Tapi tetap bisa berteman secara wajar.
  3. Semakin pemahaman kita berkembang, kita mulai memahami kenapa kita harus mewaspadai, mencurigai dan membenci siapapun yang tidak seiman. Kita mulai memilih yang seiman, dan jika tidak bisa mengubahnya, kita dapat menyingkirkan yang tak seiman.
  4. Pada tingkat pemahaman yang lebih tinggi lagi, kita bisa membenci, bahkan membantai orang tidak seiman karena (di belahan bumi yang lain) orang-orang yang tidak seiman sudah menganiaya dan membunuhi orang yang kita anggap seiman. Kita bahkan melakukannya dengan senyum sambil merasa sudah membela Tuhan dan Agama.

Semakin jauh perbedaan tingkatnya, maka akan semakin sulit untuk saling memahami.

Dulu saya menduga bahwa kesulitan ini selalu dialami oleh pihak yang pemahamannya lebih rendah. Saya membayangkan anak TK yang akan sulit memahami pemahaman mereka yang sudah Mahasiswa. Saya salah. Ternyata Mahasiswa pun tak selalu berhasil memahami jalan pikiran anak TK. Jangankan yang berbeda level, sesama Mahasiswa saja sering sulit paham.

Banyak orang ‘lupa’ bahwa mereka pernah ‘berkubang di dalam comberan yang sama’. Tidak ingat jika dirinya juga pernah berada pada tingkat pemahaman (yang sekarang dianggapnya rendah) dan begitu betah berlama-lama disana.

Tidak hanya betah, tapi saat diingatkan juga membangkang karena merasa dirinya lebih benar dari yang mengingatkan. Kadang justru yang masih berkubang menarik paksa orang-orang yang sudah bersih, dengan niat dan semangat menolong.

Sebenarnya siapa yang lebih tinggi? Siapa yang lebih benar? Mana yang lebih berkembang? Bahkan dalam mengurutkan 4 poin yang dijadikan contoh diatas pun kita bisa tidak sepaham. Dan untuk sedikit memperumit… Sang Dualisme sialan telah menyediakan kebalikan dari setiap keadaan, seperti mundur untuk maju dan susut untuk kembang.

Selamat tidur.

– – – – –

*Tulang Bawang – hampir setengah 3 pagi, tak lama setelah menamatkan Dragon Ball Z Saga bajakan.*