Tag Archive | kapitalisme

Pendidikan Makin Mahal Makin Tak Masuk Akal

Saat ini layanan gratis untuk berbagi, berkolaborasi dan berdiskusi secara online sudah bertebaran di internet. Internet juga sudah mulai terjangkau (yang jelas lebih terjangkau dari bayar kuliah di fakultas termurah di universitas terbesar di Indonesia). Tapi kok belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para maha guru kita ya?

Youtube misalnya. Itu hosting gratisan untuk berbagi video kan bisa dipakai untuk menayangkan rekaman kuliah terbaik. Daripada mengulang-ulang indoktrinasi yang sama berulang-ulang, sehari sekian kali dan setiap tahun diulang-ulang lagi, lebih praktis kalau suruh saja para murid menonton video itu di tongkrongannya masing-masing.

Lha nanti tidak berangkat sekolah/kuliah? Fungsi kelas untuk apa? Baca Selengkapnya..

Berterimakasihlah

Ada segolongan manusia yang berangkat kerja sejak pagi, pulang malam malam sekali, langsung nonton ovj/idol2an/shitnetron, ngantuk, tidur dan esoknya restart lagi. Hidupnya monoton, gajinya pas-pasan. Cari jodoh seadanya yang penting laku, yang penting mapan. Yang dipikirkan, diimpikan, dikerjakan sebatas  bertahan hidup, memuaskan lidah, perut, tuhan/dewa imajiner dan nafsu berkembang biak… lalu mewariskan lifestyle itu pada generasi selanjutnya.

Merekalah para pahlawan yg perlu dipertahankan eksistensi dan gaya hidupnya. Pada mereka anda berhutang jasa. Andai mereka punah, gaya hidup yang anda nikmati mungkin tak akan bertahan.

Sama-sama Lintah Darat

Kisah Pertama, Rentenir Kampung dan Pak Konyol:

Rentenir (Re): “Hutangmu terus menumpuk, mau nunggak sampai kapan hah? Hah? HAH?!?”
Pak Konyol (Ko): “Ampun, Tuan. Saya belum punya uang…”
Re: “Kamu sadar kan? Semakin lama kamu menunggak, hutang kamu semakin membengkak. Ini bunganya gede lho! Kamu mau mati membawa hutang? Tidak takut siksa neraka kamu hah?!?”
Ko: “Ampun Tuan, saya sungguh belum punya uang…”
Re: “Saya tahu caranya supaya kamu bisa bayar hutang.”
Ko: “…”
Re: “Daripada hutang kamu terus membengkak, tidak terbayar dan dibawa mati… Bagaimana jika Si Puteri saya angkat jadi istri.”
Ko: “Tapi… Tuan sudah punya 3 istri… Puteri saya juga sudah punya pacar…”
Baca Selengkapnya..

Zeitgeist Addendum dengan Subtitle Indonesia

Sudahkah anda nonton film konspirasikrep yang dibahas Amed tempo hari?

Zeitgeist Addendum.

Menurut saya film ini sudah lebih baik daripada versi pertama yang membuat penonton terlalu sibuk dengan teori konspirasi sambil marah-marah karena imannya diusik. Dalam edisi kedua ini sang pembuat film mulai serius membahas dan menjelaskan solusi yang ditawarkan. Solusi yang bagi kebanyakan orang pasti terasa ajaib, utopis, bin nggak masuk akal, apalagi masuk iman. Tapi inspiring, menurut saya.

Tempat download: Zeitgeistmovie.com atau
Direct Link : Official Zeitgeist Addendum Torrent (701 MB)
Download Subtitle Indonesia: Zeitgeist Addendum ID

Film propaganda ini memang boleh disedot gratis dari situs resmi yang bikin. Disana juga tersedia link menuju forum dan halaman tanya jawab.

Subtitle yang di link itu menurut saya sudah lebih baik dari sub Indonesia yang beredar sebelumnya. Konon, sudah lolos dari sensornya Bu Pito yang hobi nrenslet Inggris. (Catatan: lolos tidak berarti lulus).

Untuk program pemutar film, seandainya yang anda miliki belum memuaskan, atau tidak bersahabat dengan sub yang berformat srt, silakan coba install VLC. Sependek yang saya tahu, VLC adalah pemutar multimedia yang paling serba bisa, praktis dan gratis.

Sedikit peringatan, jangan percaya begitu saja pada apa apapun yang anda tonton. Silakan selidiki, baca wiki dan kritik-kritik yang bertebaran di internet. Setelah membandingkan dengan pemahaman dan pemikiran anda pribadi, jangan lupa berbagi ;)

Selamat menonton.

Segitiga Sakti

Lukisan yang sudah disederhanakan ini saya dapat dari sana. Versi asli yang vulgar dan hanya cocok dilihat orang dewasa bisa dilihat di sini

1. Pekerja Keras

Di kasta ini kita berangkat sejak pagi untuk membanting tulang, pulang malam langsung nonton iklan dari kotak setan. Gaji habis untuk transport dan makan. Yang gajinya lumayan gede bisa foya-foya konsumtif sesuai anjuran iklan. Yang bisa internetan, sebatas untuk cari penghasilan sampingan, jadi korban em el em, kena scam atau sekedar untuk bergosip mengutuki kenyataan. Setelah seharian berjuang cari makan, kita tak punya energi lagi untuk mikir macem-macem. Yang penting tekun kerja keras, cari uang, bisa makan, bisa ngasih makan keluarga, cukup.

Di sini jati diri kita adalah pekerjaan. Kita bukan siapa-siapa kalau kehilangan pekerjaan. Harga diri dan nyawa kita, juga nyawa orang-orang yang kita nafkahi, tergantung pada gaji. Kalau sampai dipecat kita sekeluarga bisa mati kelaparan. Kita juga selalu mengajar dan menghajar anak-anak kita agar tumbuh sebagai mahluk yang lihai cari uang. Pokoknya anak kita nanti harus lebih sukses dari kita, minimal bisa sesukses orang-orang yang saat ini menggaji kita.

2. Orang Kuwwaya

Tidak sekedar kaya raya, tapi kuwwaya. Sebagai warga kasta ini, kita mampu bayar orang untuk kerja untuk kita. Kita bayar orang untuk repot ngurus semuanya. Mulai dari mikir mau bikin bisnis apa lagi, cari karyawan, perijinannya, gajinya sampai memastikan perusahaan selalu menguntungkan. Kita menikmati untung, mereka menikmati gaji, semua senang. Saat ada buruh kurang ajar yang mengganggap kita hidup enak-enakan di atas kerja keras mereka, maka jawaban kita adalah “Lho? Saya bisa sukses gini karena tekun bekerja keras, disiplin dan rajin berdoa! Makanya kamu juga harus disiplin kerja dan berdoa lebih keras lagi supaya bisa sesukses saya!!!” Sambil cepat-cepat cari motivator dan pendakwah ulung yang bisa kita bayar agar melakukan apapun yang perlu dilakukan demi membangkitkan rasa bangga atas perjuangan cari nafkah, cinta pada pekerjaan dan setia dalam pengabdian pada perusahaan.

3. Militer

Berhasil jadi militer berarti kita adalah manusia terpilih. Tak sembarang orang dipersenjatai oleh penguasa. Dengan senjata di tangan, kita merasa bisa menakuti siapapun. Kita merasa bisa bunuh siapapun yang kita anggap lawan. Kita adalah putra-putri bangsa yang terpilih sebagai patriot pembasmi musuh, pemelihara stabilitas, membela negara… dan membela apapun yang diperintahkan oleh komando. Jadi kalau ada pabrik keji yang ownernya mampu beli komando dari komandan (atau “komandannya komandannya pak komandan”), maka kita akan melesat tanpa ragu membela pabrik itu. Kalau ada koruptor mampu beli komando, ya kita bela juga itu koruptor sampai titik darah penghabisan. Itu tidak salah karena sebagai militer kita memang dibayar untuk menuruti komando. Desersi adalah pengkhianatan hina. Mati untuk apapun, selama dalam rangka menuruti perintah, maka kita adalah pahlawan. Keluarga dirumah akan bangga menyambut peti mati, medali dan sehelai bendera negeri.

Laskar-laskar, milisi pembela agama, pembela pabrik atau front pembela tuhan juga termasuk disini. Kita semua orang terpilih dengan tugas suci membasmi musuh stabilitas, memberantas segala penistaan yang dilakukan oleh para jahanam.

4. Pengalih Perhatian

Sebagai pengalih perhatian, kita mengolah berbagai hal yang sebenarnya tidak terlalu penting, sedemikian rupa hingga jadi tampak maha penting, menyita perhatian, memboroskan energi dan tentunya menghasilkan uang (untuk kita). Ada pemuka agama yang bisa ngajak  orang saling bunuh demi Tuhan; Ada wartawan gosip yang tekun ngajak penonton untuk ikut campur urusan pribadi orang; Ada developer game yang bikin game tidak mendidik dan membenamkan manusia dalam hayalan; Ada guru spiritual yang ngajak manusia sibuk duduk diam puluhan jam demi menikmati hormon kebahagiaan; Ada seleb-seleb media 2.0 yang bisa dipesan untuk menyibukkan para blogger, tweeps dan face boker. Semua produsen candu termasuk kasta ini. Weits, jangan lupakan stasiun-stasiun TV dan koran, hehe, mereka itu juga sering sekasta dengan kita.

Walau kadang dibilang nista, justru kita yang paling penting, karena kita yang memelihara langgengnya segitiga ini. Aksi kita membuat segitiga suci ini aman dari kejahilan orang-orang kurang kerjaan, karena kita selalu berhasil mempermainkan perhatian semua orang.

Kita nyamankan hati para pekerja keras yang beriman dengan berbagai ideologi keren dan janji-janji surgawi setelah kematian. Sedangkan untuk pekerja yang tak punya iman, kita sibukkan dalam berbagai game, infotainment, perdebatan agama/tuhan atau berbagai kesenangan ragawi macam narkoba, alkohol, rokok dan seks. Apapun kita lakukan agar mereka bisa nrimo eksploitasi apapun dengan legowo, sabar dan tawakal. Sambil menyemangati agar semakin giat membantingi tulang demi mensejahterakan seluruh penghuni segitiga, semuanya… kecuali mereka >:D

Para kuwwaya kita anjurkan beramal soleh, bagi-bagi duit secukupnya dan bikin rumah ibadah sebanyak-banyaknya supaya dosa akibat ngerjain orang bisa diampuni. Sekali-kali kita peras supaya borok-boroknya tidak kita angkat. Toh mereka juga sangat diuntungkan dengan keberadaan kita. Mutualisme lah.

Dengan slogan sesat dan menyesatkan, komunis najis, separatis, teroris dan subversif kita mendukung militer, milisi dan laskar-laskar bersenjata dalam perjuangannya memberantas semua kepala dan ide jahanam yang mengancam keutuhan segitiga suci. Tentu dengan restu dari kasta politisi.

Hubungan kita dengan kasta politisi juga sangat mesra. Kita adalah pihak yang paling dibutuhkan saat mereka bikin kebijakan-kebijakan yang merugikan banyak orang. Asal ada uangnya, kita bisa olah kasus apapun demi kepentingan pemesan. Mau angkat isu apa? Mau menyingkirkan siapa? Mau nutupi apa? Apapun bisa kita atur asal ongkosnya cocok.

5. Politisi

Sebagai politisi, kita bikin undang-undang, sibuk rapat, ngatur ini-itu dan tentu saja menerima lobi-lobi rahasia para kuwwaya untuk mengeruk sumber-sumber alam demi sebesar-besarnya kesejahteraan berdua. Walau sebagai pemilik modal para kuwwaya dapat bagian lebih besar, kita sebagai politisi tetap dapat jatah lagi dari pajak dan fee ijin usahanya. Semua ini kita lakukan sambil memastikan kaum pekerja percaya bahwa kita adalah penyelenggara pemerintahan yang terhormat, yang bekerja keras tanpa kenal lelah demi kesejahteraan seluruh rakyat.

Lobi-lobi rahasia itu wajar, karena untuk sampai pada jabatan setinggi ini kita sudah habis modal sangat besar, harus bayar utang (budi maupun uang) pada banyak pihak berkepentingan. Setelah cicilan lunas, kita juga bukan nabi. Sama seperti semua orang, kita suka uang… Jadi ya mari kita bersyukur akan adanya para pengalih perhatian.

6. Uang

Posisinya digambarkan ada di puncak. Sebagaimana Tuhan, dia menaungi semuanya, dengan ijinnya banyak hal bisa terwujud. Dan uang juga yang menggerakkan hati manusia untuk bersifat komersil, kompetitif, rakus dan cari untung.

7. Sesuatu yang misterius

Misteri. Saya merasa ada kurang. Sesuatu yang tidak digambar oleh si pelukis. Entah karena dia tidak menyadarinya, atau sengaja karena ingin menyembunyikan sesuatu yang penting *garuk-garuk konspiratif*.

– – – –

Sebagian diri saya merasa lukisan itu terlalu menyederhanakan kehidupan dan agak menyesatkan. Sebagian lagi merasa bahwa kehidupan dunia kita memang seperti itu dan lukisan itu sudah cukup mewakili. Sebagian lain malah mengenang seseorang yang ada di posisi kuwwaya, tapi prilakunya seperti buruh kekurangan uang, makin hari makin rakus mengumpulkan uang, seolah dihantui ketakutan akan kekurangan. Semua pihak beliau “kerjai”, sunat dan sikut kanan-kiri, tarik profit dari apapun yang ada dilangit dan bumi. Pembenarannya sih keren, “membantu pemerintah yang tak berdaya dalam membuka lapangan pekerjaan”. Sekarang tubuh beliau sudah tertanam di dalam tanah.

Lalu, cerita apa yang muncul dalam pikiran anda saat menonton lukisan itu? :D