Tag Archive | korupsi

Dakwah Jumat: 4 Penyebab Rumah Ibadah jadi KORUP

Tadinya saya ingin menulis tentang langkah berani para anggota dewan perwakilan yang mulai ngeblog. Tapi karena blog mereka masih saja kosong (sekosong apa hayo?), maka saya yang religius, berbau agama dan memancarkan cahaya iman ini memilih topik lain yang lebih bermanfaat untuk umat di hari jumat. Sebuah dakwah.

Dan inilah dakwah Jumat kali ini: Baca Selengkapnya..

Rahasia Jadi Calo PNS Sukses

Itu judul bukan salah ketik, itu memang CALO, bukan CALON.

Ini tips-tips untuk jadi calo PNS tanpa harus masuk penjara maupun mengalami kerusakan nama baik.

Modal

Bisnis ini nyaris tanpa modal uang, cukup memiliki:

  • Gaya bicara yang meyakinkan
  • Tampang berwibawa dan menimbulkan rasa percaya
  • Network yang luas
  • Tidak harus, tapi dapat sangat membantu: Punya Kartu nama keren, jabatan, sederet titel meyakinkan, gelar keagamaan dan kesukuan serta apapun yang bisa membuat konsumen lebih teryakinkan.
  • Jadwal pengumuman pembukaan dan penerimaan PNS.

Konsumen

Ada dua konsumen potensial bagi usaha ini:

  • Mahasiswa / anak sekolah baru lulus, sambil nyogok-nyogok tetap ikut ujian. << potensi profitnya jauh lebih besar
  • Pengangguran yang menahun yang desperate, umur mepet atau lewat, terlanjur kawin dan punya anak dan butuh banget pekerjaan, punya mertua/orang tua/relasi berduit. Model ini paling ditawari beli SK. Tetap profit walau tak sebesar yang jenis pertama.

Promosi

Contoh-contoh pernyataan berikut dapat anda gunakan sebagai promosi. Silakan diubah dan disesuaikan yang penting esensinya tersampaikan.

  • “Kalau sama orang lain butuh 150 juta sampai 300 juta, sama saya cukup 80 juta saja beres. “
  • “Ini ada 20 SK nganggur,  tahun kemarin saya bantu beberapa orang, sudah susah-susah dibantu… eh… setelah SK keluar tidak dilunasi, ya batal. Ada yang karena sudah dapat pekerjaan lain, ada yang karena tidak mampu.  Nah, sekarang SK-SK itu nganggur dan bisa dipakai lagi, tinggal diganti nama saja dijamin beres.”
  • “Saya kenal sama orang yang jadi admin di komputer evaluator hasil ujian pns, dipusat sana, makanya lewat saya pasti lebih murah, cuma 70 juta saja!! Mau?”

Yang jangan sampai lupa adalah menyampaikan “jaminan”. Bisa disampaikan dengan lebih meyakinkan, misal: “Dijamin berhasil! Kalau sampai gagal uang kembali. Kalau tidak percaya ya uang mukanya saja separo, sisanya biar saya yang tanggung, nanti kalau sudah jadi PNS baru dilunasi. Saya ini niatnya murni nolong kok, bukan komersil!!” katakan dengan wajah yang bersih segar dan bercahaya, kalau perlu ‘bersuci’ atau cuci muka dulu.

Modus

  • Raup uang muka minimal 40 juta dari tiap kepala. Jumlah dapat disesuaikan dengan kondisi wajah wali / orang tua korban. Kalau agak nelangsa ya kasi diskon, tapi jangan terlalu kasihan, karena kalau terpaksa mereka pasti bisa cari hutangan kemana-mana. Utamakan orang kaya yang haus pujian serta punya banyak saudara pengangguran, dia pasti bernafsu ingin jadi pahlawan bagi saudara-saudaranya, mereka akan lebih mudah diyakinkan.
  • Gelitiki sense of urgency korban, eh, konsumen. Buat mereka buru-buru membayarkan uangnya. Makin cepat uang terkumpul makin cepat bisa dikembangkan.
  • Hitungan paling sial, anda kuper dan kurang promosi, hanya dapat 20 konsumen. Itu pun sudah 800 juta perak. Uang sebanyak ini bisa diolah dengan cara terserah. Bisa investasi dalam pertanian yang minim resiko macam tanam singkong, jika harga bagus, bisa dapat banyak dalam sekali panen (tak sampai setahun). Bisa juga investasi di anak-anak kaskus yang suka menawarkan 3 persen perbulan. Atau kalau malas ya tidurkan saja di deposito syariah, setelah setahun akan dapat sekitar 80 juta tanpa harus membantingi tulang siapapun. Berarti sebulan dapat berapa? Setara dengan gaji PNS golongan berapa? Silakan hitung sendiri.

PENTING:

  • Lakukan setiap transaksi secara cash. Hindari transfer via bank dan penulisan kuitansi apapun. Ini penting demi menghindari adanya bukti yang bisa mempermudah konsumen lapor polisi. Siapkan UV untuk menghindari uang palsu.
  • Minimalisir saksi mata.
  • Kalau konsumen curiga, ceritakan potensi bahaya dari sudut pandang mereka. Misal, nanti setelah jadi PNS dan punya pangkat, kuitansi-kuitansi itu bisa dipakai orang untuk pemerasan. Makaya, sebisa mungkin kita hindari transaksi tercatat dan minimalisir saksi mata.

Jadi sebenarnya apa yang harus anda kerjakan bagi konsumen?

  • Nyaris tidak ada, anda hanya perlu mengumpulkan uang muka saja. Kalaupun berkegiatan ya untuk diri sendiri, mengolah uang itu agar menghasilkan sebanyak mungkin dalam jangka satu tahun atau kurang.
  • Jika nanti anak-anak yang ikut ujian ternyata ada yang lulus ujian dan masuk PNS, ya bagus, berarti anda tak perlu mengembalikan uangnya. Malah yang baru bayar uang muka akan bayar lagi melengkapi kekurangannya, plus banyak sekali bingkisan tanda terima kasih, plus promosi gratis tentang betapa saktinya anda memasukkan orang jadi PNS.

Jika TIDAK lulus?

  • Disini gunanya anda punya jadwal penerimaan CPNS. Anda bisa rekonstruksi janji, janjikan penempatan di departemen berikutnya yang pengumumannya masih lama.
  • Lakukan apapun, segalanya yang diperlukan agar konsumen rela berkubang dalam penantian yang sia-sia. Yang penting tunda selama mungkin agar dana yang diterima bisa mengendap setidaknya satu tahun.

Resiko

  • Anda tidak bisa mengendalikan nafsu, semua uang habis untuk foya-foya. Kalau ini yang terjadi ya anda tidak tertolong. Bunuh diri atau kabur saja.
  • Ada yang gigih rajin datang setiap hari menagih uangnya. Sambil marah-marah bawa parang.
  • Telpon berisik karena ditelponi bolak-balik oleh mereka yang tidak sabar. Bisa minta diblokir ke operator.

Kejadian-kejadian tersebut diatas (kecuali point pertama) bisa diobati dengan pernyataan seperti ini: “Sabar dong Pak/Bu, saya juga terus usaha. Kalau akhirnya harus gagal gara-gara KPK atau mereka sok ketat, nanti uang pasti kembali kok. Kalau lapor ke polisi, terus saya ditangkap, malah anda yang rugi dua kali. Sudah gagal jadi PNS, uangnya malah hilang sekalian. Sabar saja, saya usahakan, saya berniat baik. Kalau nanti masih juga tidak lulus, uang pasti balik. DIJAMIN! Demi Tuhan!!”

Atau kalau anda sebal, dapat juga balik mengancam : “Pak/Bu, saya serius ingin menolong, dan yang diurus juga bukan anda saja, ada (20) dua puluh orang lebih!!! Kalau anda terus menggangu bisa-bisa semua terganggu, bisa saya balik laporkan pencemaran nama baik lho. Ini uangnya pasti aman, sabar saja, kalau gagal lagi nanti pasti kembali! DIJAMIN!”

Tenang-tenang saja, toh mereka tidak punya bukti apapun bahwa anda menerima uang dari mereka. Kuitansi tidak ada, saksi minim, catatan transfer nihil. Bersih dan suci.

Pengembalian

Setelah satu tahun, atau setelah puas bermain dengan uang-uang itu, tiba saatnya mengembalikan pada para konsumen. Nah, bagaimana caranya agar anda tidak dicap bajingan penipu yang laknat? Bagaimana agar konsumen tidak terlalu kecewa?

Bisa disampaikan seperti ini: “Aduh… tahun ini ternyata penyaringan PNS ketat sekali!! Orang yang ngurus nyaris ditangkap. Untung uangnya sempat ditarik lagi.” Lalu tambahkan: “Tapi… Untuk ongkos kesana kemari dan pelicin dimana-mana sudah terpakai sekitar 5.5 juta… Karena nggak enak sama Ibu/Bapak, sudah nunggu lama sekali ternyata belum juga berhasil, saya ikut nanggung yang 3 juta deh. Saya beneran jadi nggak enak nih.”  Diucapkan dengan penuh penghayatan dan penyesalan, kalau bisa dengan mata berkaca-kaca. Dengan pernyataan macam itu si konsumen diharapkan maklum, malah bersyukur uangnya masih bisa kembali walau tidak seratus persen.

Di akhir periode, nama baik anda aman, uang bermekaran di rekening, semua pihak senang dan bahagia. Tidak ada satupun yang merasa dirugikan…  Malah untung karena merasa uangnya terselamatkan. Ehm..  iya kan? Iya lah! *nyengiriblis*

Semoga tips-tips diatas dapat bermanfaat bagi para Calo maupun Calon PNS di seluruh Indonesia.
Bagi yang Calo PNS, semoga bisa ikut menyempurnakan tips-tips itu agar lebih jitu.
Bagi yang Calon PNS lewat calo, semoga bisa mempertimbangkan ulang niatnya untuk menjadi PNS yang “sudah korup sejak sebelum menjabat”.

Amin.

Dongeng Alternatif dibalik kepergian Bu Sri Mulyani

Ada beberapa kisah yang bisa dirajut dengan sok tahu untuk mengarang sendiri penjelasan sekitar kasus kepergian Bu Srimul. Kasus yang sepertinya akan selamanya diselimuti misteri.

Sebelum mulai, kumpulkan dulu bahan-bahannya. Nggak harus yang rumit-rumit:

  1. Siapa dibalik Bank Dunia, kepentingan siapa yang paling dibela, bisa dilihat dari persentase pemegang voting power.
  2. Cara favorit yang digunakan Bank untuk mencipta uang adalah  Fractional Reserve Banking, ini mengharuskan uang dipinjam-pinjamkan agar berlipat dan berbunga-bunga.
  3. Cara membuat sebuah negara terjebak hutang, menurut sang Economic Hitman adalah dengan memanfaatkan korupnya para penguasa. Kalau belum korup ya dibuat korup. Kalau tak mau korup juga, ya diganti dengan yang korup seperti menimpa Omar Torrijos dan Jaime Roldós Aguilera.
  4. Negara peminjam yang penuh korupsi justru menguntungkan para owner Bank. Terbenam hutang, negara akan terpaksa menerima “restrukturisasi hutang” yang mengharuskan sumber-sumber alam yang penting bagi hajat hidup warga malah dikuasai oleh korporasi asing titipan para pemilik Bank, plus masih harus menerima kesepakatan-kesepakatan yang tidak masuk akal.
  5. Walau mengaku Anti Korupsi, Bank Dunia punya jimat kebal hukum. Jadi tetap terlindung dari jerat hukum walau suatu ketika, demi keuntungan para owner dan investor harus dengan senang hati harus mendukung prilaku korup.

Sekarang ceritanya…

Baca Selengkapnya..

PLTK

Korupsi semakin mengerikan, koruptor baru terus bermunculan. Mereka adalah sumber energi terbarukan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Koruptor (PLTK). Sementara masyarakat mendapat listrik, para koruptor mendapat tubuh yang lebih sehat. Teknologi untuk mewujudkan kegilaan ini sudah tersedia, tinggal kemauan kitanya.

– – –

Gambar diambil tanpa ijin dari sini.

Nggak ada yang baru di alam ini!

Kedua pendekar kita muncul lagi! Dan seperti biasa, mereka bertengkar…

“Sudah lah, kamu tu kok mikir aneh-aneh. Buang-buang waktu. Manusia itu memang sudah dari sononya korup dan rakus. Nabi kan udah bilang kalo di alam ini nggak ada yang baru, dan kita semua cuma ngulang-ngulang sejarah! Dari pada sia-sia ngimpi mau ngubah dunia, mending kita ibadah supaya masuk surga!” Ujar Nenek yang risau dengan kelakuan Cucu Jahanam.

Cucu Jahanam malah sibuk dengan notbuknya.

“Hey, dengerin kalo Nenek ngomong!” sambil melempar samurai pendek ke arah Cucu Jahanam.

Cucu Jahanam santai memiringkan badannya, pisau meleset dan menancap di pintu depan. Duaperlima ujungnya tembus ke sisi luar, mengejutkan Pak RT yang baru berniat mengetuk pintu.

Baca Selengkapnya..

Segitiga Sakti

Lukisan yang sudah disederhanakan ini saya dapat dari sana. Versi asli yang vulgar dan hanya cocok dilihat orang dewasa bisa dilihat di sini

1. Pekerja Keras

Di kasta ini kita berangkat sejak pagi untuk membanting tulang, pulang malam langsung nonton iklan dari kotak setan. Gaji habis untuk transport dan makan. Yang gajinya lumayan gede bisa foya-foya konsumtif sesuai anjuran iklan. Yang bisa internetan, sebatas untuk cari penghasilan sampingan, jadi korban em el em, kena scam atau sekedar untuk bergosip mengutuki kenyataan. Setelah seharian berjuang cari makan, kita tak punya energi lagi untuk mikir macem-macem. Yang penting tekun kerja keras, cari uang, bisa makan, bisa ngasih makan keluarga, cukup.

Di sini jati diri kita adalah pekerjaan. Kita bukan siapa-siapa kalau kehilangan pekerjaan. Harga diri dan nyawa kita, juga nyawa orang-orang yang kita nafkahi, tergantung pada gaji. Kalau sampai dipecat kita sekeluarga bisa mati kelaparan. Kita juga selalu mengajar dan menghajar anak-anak kita agar tumbuh sebagai mahluk yang lihai cari uang. Pokoknya anak kita nanti harus lebih sukses dari kita, minimal bisa sesukses orang-orang yang saat ini menggaji kita.

2. Orang Kuwwaya

Tidak sekedar kaya raya, tapi kuwwaya. Sebagai warga kasta ini, kita mampu bayar orang untuk kerja untuk kita. Kita bayar orang untuk repot ngurus semuanya. Mulai dari mikir mau bikin bisnis apa lagi, cari karyawan, perijinannya, gajinya sampai memastikan perusahaan selalu menguntungkan. Kita menikmati untung, mereka menikmati gaji, semua senang. Saat ada buruh kurang ajar yang mengganggap kita hidup enak-enakan di atas kerja keras mereka, maka jawaban kita adalah “Lho? Saya bisa sukses gini karena tekun bekerja keras, disiplin dan rajin berdoa! Makanya kamu juga harus disiplin kerja dan berdoa lebih keras lagi supaya bisa sesukses saya!!!” Sambil cepat-cepat cari motivator dan pendakwah ulung yang bisa kita bayar agar melakukan apapun yang perlu dilakukan demi membangkitkan rasa bangga atas perjuangan cari nafkah, cinta pada pekerjaan dan setia dalam pengabdian pada perusahaan.

3. Militer

Berhasil jadi militer berarti kita adalah manusia terpilih. Tak sembarang orang dipersenjatai oleh penguasa. Dengan senjata di tangan, kita merasa bisa menakuti siapapun. Kita merasa bisa bunuh siapapun yang kita anggap lawan. Kita adalah putra-putri bangsa yang terpilih sebagai patriot pembasmi musuh, pemelihara stabilitas, membela negara… dan membela apapun yang diperintahkan oleh komando. Jadi kalau ada pabrik keji yang ownernya mampu beli komando dari komandan (atau “komandannya komandannya pak komandan”), maka kita akan melesat tanpa ragu membela pabrik itu. Kalau ada koruptor mampu beli komando, ya kita bela juga itu koruptor sampai titik darah penghabisan. Itu tidak salah karena sebagai militer kita memang dibayar untuk menuruti komando. Desersi adalah pengkhianatan hina. Mati untuk apapun, selama dalam rangka menuruti perintah, maka kita adalah pahlawan. Keluarga dirumah akan bangga menyambut peti mati, medali dan sehelai bendera negeri.

Laskar-laskar, milisi pembela agama, pembela pabrik atau front pembela tuhan juga termasuk disini. Kita semua orang terpilih dengan tugas suci membasmi musuh stabilitas, memberantas segala penistaan yang dilakukan oleh para jahanam.

4. Pengalih Perhatian

Sebagai pengalih perhatian, kita mengolah berbagai hal yang sebenarnya tidak terlalu penting, sedemikian rupa hingga jadi tampak maha penting, menyita perhatian, memboroskan energi dan tentunya menghasilkan uang (untuk kita). Ada pemuka agama yang bisa ngajak  orang saling bunuh demi Tuhan; Ada wartawan gosip yang tekun ngajak penonton untuk ikut campur urusan pribadi orang; Ada developer game yang bikin game tidak mendidik dan membenamkan manusia dalam hayalan; Ada guru spiritual yang ngajak manusia sibuk duduk diam puluhan jam demi menikmati hormon kebahagiaan; Ada seleb-seleb media 2.0 yang bisa dipesan untuk menyibukkan para blogger, tweeps dan face boker. Semua produsen candu termasuk kasta ini. Weits, jangan lupakan stasiun-stasiun TV dan koran, hehe, mereka itu juga sering sekasta dengan kita.

Walau kadang dibilang nista, justru kita yang paling penting, karena kita yang memelihara langgengnya segitiga ini. Aksi kita membuat segitiga suci ini aman dari kejahilan orang-orang kurang kerjaan, karena kita selalu berhasil mempermainkan perhatian semua orang.

Kita nyamankan hati para pekerja keras yang beriman dengan berbagai ideologi keren dan janji-janji surgawi setelah kematian. Sedangkan untuk pekerja yang tak punya iman, kita sibukkan dalam berbagai game, infotainment, perdebatan agama/tuhan atau berbagai kesenangan ragawi macam narkoba, alkohol, rokok dan seks. Apapun kita lakukan agar mereka bisa nrimo eksploitasi apapun dengan legowo, sabar dan tawakal. Sambil menyemangati agar semakin giat membantingi tulang demi mensejahterakan seluruh penghuni segitiga, semuanya… kecuali mereka >:D

Para kuwwaya kita anjurkan beramal soleh, bagi-bagi duit secukupnya dan bikin rumah ibadah sebanyak-banyaknya supaya dosa akibat ngerjain orang bisa diampuni. Sekali-kali kita peras supaya borok-boroknya tidak kita angkat. Toh mereka juga sangat diuntungkan dengan keberadaan kita. Mutualisme lah.

Dengan slogan sesat dan menyesatkan, komunis najis, separatis, teroris dan subversif kita mendukung militer, milisi dan laskar-laskar bersenjata dalam perjuangannya memberantas semua kepala dan ide jahanam yang mengancam keutuhan segitiga suci. Tentu dengan restu dari kasta politisi.

Hubungan kita dengan kasta politisi juga sangat mesra. Kita adalah pihak yang paling dibutuhkan saat mereka bikin kebijakan-kebijakan yang merugikan banyak orang. Asal ada uangnya, kita bisa olah kasus apapun demi kepentingan pemesan. Mau angkat isu apa? Mau menyingkirkan siapa? Mau nutupi apa? Apapun bisa kita atur asal ongkosnya cocok.

5. Politisi

Sebagai politisi, kita bikin undang-undang, sibuk rapat, ngatur ini-itu dan tentu saja menerima lobi-lobi rahasia para kuwwaya untuk mengeruk sumber-sumber alam demi sebesar-besarnya kesejahteraan berdua. Walau sebagai pemilik modal para kuwwaya dapat bagian lebih besar, kita sebagai politisi tetap dapat jatah lagi dari pajak dan fee ijin usahanya. Semua ini kita lakukan sambil memastikan kaum pekerja percaya bahwa kita adalah penyelenggara pemerintahan yang terhormat, yang bekerja keras tanpa kenal lelah demi kesejahteraan seluruh rakyat.

Lobi-lobi rahasia itu wajar, karena untuk sampai pada jabatan setinggi ini kita sudah habis modal sangat besar, harus bayar utang (budi maupun uang) pada banyak pihak berkepentingan. Setelah cicilan lunas, kita juga bukan nabi. Sama seperti semua orang, kita suka uang… Jadi ya mari kita bersyukur akan adanya para pengalih perhatian.

6. Uang

Posisinya digambarkan ada di puncak. Sebagaimana Tuhan, dia menaungi semuanya, dengan ijinnya banyak hal bisa terwujud. Dan uang juga yang menggerakkan hati manusia untuk bersifat komersil, kompetitif, rakus dan cari untung.

7. Sesuatu yang misterius

Misteri. Saya merasa ada kurang. Sesuatu yang tidak digambar oleh si pelukis. Entah karena dia tidak menyadarinya, atau sengaja karena ingin menyembunyikan sesuatu yang penting *garuk-garuk konspiratif*.

– – – –

Sebagian diri saya merasa lukisan itu terlalu menyederhanakan kehidupan dan agak menyesatkan. Sebagian lagi merasa bahwa kehidupan dunia kita memang seperti itu dan lukisan itu sudah cukup mewakili. Sebagian lain malah mengenang seseorang yang ada di posisi kuwwaya, tapi prilakunya seperti buruh kekurangan uang, makin hari makin rakus mengumpulkan uang, seolah dihantui ketakutan akan kekurangan. Semua pihak beliau “kerjai”, sunat dan sikut kanan-kiri, tarik profit dari apapun yang ada dilangit dan bumi. Pembenarannya sih keren, “membantu pemerintah yang tak berdaya dalam membuka lapangan pekerjaan”. Sekarang tubuh beliau sudah tertanam di dalam tanah.

Lalu, cerita apa yang muncul dalam pikiran anda saat menonton lukisan itu? :D

Resep untuk Indonesia yang Sejahtera

Sebuah resep untuk meminimalkan korupsi, memaksimalkan pengembangan teknologi dan memperbaiki kesejahteraan hampir semua orang.
baca selengkapnya